IstilahGamis berasal dari kata Khomis. Bentuknya berupa baju kurung sepanjang mata kaki, umumnya dengan lengan panjang, serupa dengan Jubah, Kaftan atau Tunik . Gamis sering kali dipadukan dengan Izaar (sarung) atau Bantholun (celana pantalon) di bagian dalamnya. Kadang digunakan bersama Bisyt (mantel) berwarna gelap.
CaraMengatasi Gamis Kepanjangan - Model Baju Gamis Brokat Terbaru 2019 Desain Modern : Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara yang bi
Poinpentingnya ada dua. Memanjangkan kain dan sifat sombong. Namun, titik fokus atau penekanannya ada pada kesombongan. Artinya, silakan mengenakan celana cingkrang untuk menjauhkan diri dari kesombongan. "Tapi sekarang kan tidak (berbeda dengan pada zaman Nabi), yang dilihat hanya pada kainnya.
Caramengatasi penyakit keriting daun pada tanaman cabe. Perut begah akibat makan kekenyangan dapat mengganggu aktivitas anda. Caramendekin #lenganbaju #baju cara mendekin lengan baju gamis yang kepanjangan mudah sekali. Cara mengatasi bayi susah makan. Bagaimana cara menatasi pacar yang cuek? Cara mengatasi penyakit keriting daun pada tanaman
Sehinggainspirasi pertama yang bisa Sedulur coba adalah paradigma baju batik untuk acara formal seperti akad nikah, lamaran, sampai perayaaan raksasa lainnya. 1. Tunik Menulis Tulis. Abstrak batik yang terkenal dan sering digunakan adalah tunik batik. Sedangkan motif yang digunakan adalah motif batik catat.
Caramengatasi demam panggung adalah dengan melakukan adaptasi dan berdoa. Buat temen temen yang mengalami kesulitan bagaimana caranya memotong gamis atau long dress bagian bawah supaya rata hasilnya, berikut saya sajikan tips nya. Cara membesarkan baju gamis yang kekecilan. Cara mengatasi anak yang menggigil dan kapan harus ke dokter.
6k23o. Home Home Care Mencuci gamis dengan mesin dapat merusak bahan dari busana tersebut. Maka, gunakanlah tangan, mulai dengan membersihkan di bagian ketiak hingga bawah. Senin, 29 November 2021 1338 lihat foto - Cara mencuci dan merawat busana gamis agar tetap awet dan tahan lama - Gamis merupakan salah satu jenis busana muslim dengan model tertutup, mulai dari atasan hingga bawahan. Bentuknya lurus menyatu, panjang dan longgar, sehingga seluruh tubuh mulai dari leher hingga mata kaki dapat tertutupi. Hal itu lah yang membuat mayoritas wanita muslimah mengenakan busana gamis. Selain dapat menutupi aurat, gamis juga dapat membuat tampilan menjadi lebih anggun dan feminin. Nah, seiring perkembangannya, kini model gamis sudah lebih bervariasi, tetapi dengan tidak mengabaikan ketentuan Islam untuk berpakaian yang baik bagi wanita muslim. Biasanya, wanita muslim menggunakan busana gamis untuk berpergian, menghadiri acara pernikahan, pengajian, hingga wisuda. Bagi kamu yang memiliki koleksi busana gamis, tentu perlu tahu bagaimana cara mencuci dan merawatnya agar tetap awet. Bila gamis sering dipakai, tetapi dengan cara perawatan yang salah, maka akan membuat bahannya menjadi rusak. Bahkan, bisa aja warna dari gamis menjadi cepat luntur. Tentu kamu tidak ingin gamis kesayanganmu rusak karena salah dalam perawatan, bukan? Dilansir dari berbagai sumber, Senin 29/11/2021, berikut cara mencuci dan merawat gamis dengan tepat Baca juga 7 Rekomendasi Deterjen Rinso Terbaik, Andalan Mencuci Pakaian Keluarga di Rumah 1. Pisahkan Gamis Langkah pertama sebelum mencuci gamis adalah memisahkannya dengan pakaian lain yang kotor, misalnya terkena saus, noda, hingga tinta. Hal tersebut dapat mencegah kotoran tersebut tidak terserap oleh gamis yang hanya terkena keringat. Jika memiliki gamis yang berbeda warna, alangkah baiknya juga dipisahkan antara gelap dan terang. Cara ini perlu dilakukan untuk mencegah gamis terkena luntur. 2. Rendam Gamis Langkah kedua adalah merendam gamis selama 10 menit ke ember yang berisi air dan deterjen. Selain itu, usahakan jangan terlalu banyak menuangkan deterjen agar tidak merusak serat bahan gamis, terutama katun. Sebaiknya, gunakan sedikit deterjen baik cair maupun bubuk saat akan mencuci. Selain itu, pilihlah deterjen khusus untuk kain dengan bahan lembut, agar gamis lebih tahan lama. Baca juga 4 Ide Kegiatan yang Bisa dilakukan di Rumah Saat PPKM Akhir Tahun 3. Cuci Gamis dengan Tangan Ilustrasi mencuci gamis dengan tangan Tribunnews Langkah selanjutnya adalah mencuci gamis menggunakan tangan. Mengapa tidak menggunakan mesin cuci agar lebih praktis? Pasalnya, mencucinya dengan mesin dapat merusak bahan gamis. Maka, untuk menghindari hal tersebut, cucilah menggunakan tangan. Mulailah dengan membersihkan bagian yang kotor, ketiak, tangan dan bawah gamis. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengucek gamis dengan perlahan dan hindari penggunaan sikat. Kemudian, bilas dengan air hingga bersih. Baca juga Punya Furniture di Teras Rumah? Rawat Rutin dengan Cara Ini 4. Hindari Pemutih pada Gamis Hindari pemutih saat mencuci gamis Saat proses mencuci gamis, hindari pemakaian pemutih. Namun, bila ingin menggunakannya, usahakan tidak terlalu berlebihan. Penggunaan pemutih yang berlebihan dapat membuat serat pada gamis akan menipis dan menjadi rusak. 5. Jemur di Tempat yang Teduh Bila gamis sudah selesai dicuci, jangan diperas terlalu keras dan jemur di temat yang teduh. Jika menjemurnya di bawah sinar matahari secara langsung, dapat membuat warna dari gamis menjadi kusam. Selain itu, serat kain juga akan menjadi kaku dan kasar. Sebelum menjemurnya, sebaiknya balik gamis terlebih dahulu, agar warnanya tidak cepat memudar. Lalu, gantung gamis menggunakan hanger. Baca juga 6 Cara Mudah untuk Mengatasi Kelunturan pada Pakaian 6. Simpan dengan Benar Gantungan baju Unsplash / Nathan Dumlao Terakhir, jika busana gamis yang sudah dicuci telah kering, simpan dengan tidak melipatnya. Sebaiknya, gunakan hanger untuk menggantungnya agar tidak kusut dan enak dilihat. Selain itu, simpan di dalam lemari yang sedikit luas agar tidak membuat gamis menjadi kusut dan lembap. * ATIKA /
Jakarta - "Wah, dia pakai celana cingkrang, pasti anggota kelompok Islam radikal!", "Tuh orang Islam radikal, celananya cingkrang, jidatnya item, pendukung terorisme!" Begitulah kasak-kusuk tentang celana cingkrang yang selama ini ada dan sering kita dengar dalam berbagai obrolan waktu lalu kasak-kusuk celana cingkrang akhirnya mencuat menjadi pembicaraan di sosial media. Denny Siregar menulis catatan dan membagikannya di Twitter tentang bahaya kelompok Islam radikal di internal KPK. Akhmad Sahal, seorang kandidat doktor bidang Religion Studies University of Pennsylvania, membagikan catatan tersebut dengan caption, "Betulkah kaum "Islam cingkrang" makin menguat di KPK?"Sebagai kasak-kusuk, berbagai pernyataan di atas belum tentu tepat. Kasak-kusuk sepadan dengan stigma. Mungkin memang ada satu fakta tertentu, tetapi stigma membuat satu fakta itu seolah berlaku pada semua jenis orang, meskipun dalam rentang waktu dan lingkup sosial yang berbeda-beda. Cara berpikir ala kasak-kusuk tidak peduli misalkan seseorang memakai celana cingkrang karena tidak sanggup beli celana baru, sementara tubuhnya terus bertambah tinggi, atau seseorang memakai celana cingkrang karena tren fesyen. Fenomena PolitisSaya tidak tahu "Islam cingkrang" yang disebut Akhmad Sahal itu kategori macam apa, atau diambil dari jurnal terbitan mana oleh sang kandidat doktor. Agaknya sang calon doktor selama kuliah di Amerika sana tidak pernah melihat anak-anak muda Amerika meniru gaya fesyen "celana cingkrang" atau capri pants ala Michael kan konteks Amerika berbeda dengan di Indonesia. Iya, memang berbeda. Tetapi, di belahan dunia mana pun memberi penilaian politis dan ideologis secara serampangan pada fesyen adalah bukti kemalasan berpikir. Ini bukan berarti saya ingin mengatakan fesyen tidak ada hubungannya dengan ideologi atau sikap politik seseorang. Stigma celana cingkrang justru menunjukkan bahwa sejak semula fesyen adalah juga arena ideologis penafsiran arena ideologis penilaian atas fesyen tidak bisa dilakukan secara serampangan. Teoretikus fesyen Tim Edward dalam Fashion in Focus 2011 menegaskan bahwa penafsiran fesyen secara serampangan akan menghasilkan politik pembedaan. Politik pembedaan ini pada akhirnya menghasilkan stigma identitas kelompok dan masyarakat apakah berdasarkan kelas, usia, jenis kelamin, ras, orientasi seksual, atau lebih sederhana wujudnya dalam bentuk politik regulasi tubuh. Misalkan, kalau kamu perempuan feminis, kamu harus berpakaian terbuka, anti-hijab; laki-laki maskulin harus bertato dan tidak boleh memakai pakaian warna celana cingkrang sebagai Islam radikal atau "teroris" adalah hasil dari politik pembedaan atau stigmatisasi. Dahulu tuan-tuan kolonial melarang pribumi memakai jas dan sepatu ala Eropa. Larangan fesyen itu muncul bersama dengan prasangka rasial. Hasilnya, politik rasial lewat fesyen. Pribumi dengan sarungnya adalah manusia kelas dua yang belum termodernisasi atau menjadi seperti orang bagian dari gaya hidup, fesyen adalah fenomena politis yang unik. Perkembangannya tidak bisa kita pisahkan dari agenda industri gaya hidup. Pesatnya perkembangan industri gaya hidup mendorong berbagai perubahan atas persepsi manusia tentang fesyen. Kini setiap ideologi atau sikap politik dipenuhi kebutuhannya oleh industri gaya hidup, tidak hanya soal fesyen saja. Selain itu, perkembangan ini juga membuat segala batas-batas ideologis tradisional semakin kabur, cair, dan menembus batas-batas bagaimana kita bisa memahami, aktivis kiri yang hobi ngopi di Starbucks, atau tokoh partai Islam yang mengoleksi parfum Dior? Apakah mereka lantas mengkhianati komitmen ideologisnya? Dalam kasus celana cingkrang, apakah hanya karena Novel Baswedan menggunakan celana cingkrang, lantas ia adalah anggota Islam radikal dan tidak kompeten menyidik kasus korupsi?Tak gampang dan tak semua celana cingkrang, gamis, dan menumbuhkan bulu jenggot bisa dihubungkan dengan Islam radikal. Suatu siang di pusat perbelanjaan saya pernah bertemu dengan seorang laki-laki mengenakan gamis sampai menutupi paha, dengan celana cingkrang. Sekilas penampilan laki-laki ini biasa saja. Setelah saya amati, saya kaget sekaligus kagum, laki-laki itu mengenakan sepatu Adidas keluaran terbaru yang kelihatan masih mulus sekali. Apakah otomatis laki-laki bercelana cingkrang itu "pemeluk" Islam radikal? Jika iya, mengapa ia memakai Adidas, produk Jerman yang sekuler itu? Mungkinkah menjadi seorang pemeluk Islam yang kaffah, tetapi tetap mencintai baju-baju H&M, berlangganan Majalah Vogue, membeli celana cingkrang di Uniqlo? Dunia hari ini memungkinkan itu semua. Tren celana cingkrang tumbuh di Indonesia bersama dengan stigma ideologis tentang fesyen bagi seorang muslim. Mulai dari Islam radikal, terorisme, sampai antipati terhadap segala produk-produk industri modern demi menjadi seorang muslim yang kaffah. Stigma ini menutup perkembangan bahwa tren celana cingkrang juga adalah bagian dari geliat industri gaya hidup dan fesyen dalam merespons perubahan dalam cingkrang atau dalam istilah fesyen dikenal sebagai capri pants pertama kali dikenalkan oleh desainer Sonja de Lennart pada 1948. Aktris dan ikon fesyen Amerika Audrey Hepburn mempopulerkan celana cingkrang sebagai setelan gaya klasiknya dalam film Roman Holiday 1953. Sejak itu capri pants menjadi tren di berbagai belahan dunia. Di Asia capri pants menjadi tren khususnya lewat populernya K-POP. Cowok-cowok personel boyband Korea yang juga banyak menjadi idola orang-orang Indonesia sangat sering menggunakan celana diakui, celana cingkrang membuat gaya seseorang tetap terlihat rapi namun kasual dengan menggunakan perpaduan sepatu yang menarik. Selain itu potongan celana cingkrang juga berguna untuk menyiasati ukuran tubuh yang tidak terlalu tinggi agar tetap terlihat proporsional. Penilaian atas celana cingkrang sebagai simbol Islam radikal apakah mempertimbangkan unsur perkembangan industri gaya hidup ini?Tidak Hitam-Putih Memang ada doktrin keagamaan yang menganjurkan celana cingkrang bagi seorang muslim. Hal ini adalah salah satu sisi lain yang juga mempengaruhi perkembangan celana cingkrang sebagai bagian industri fesyen dan gaya hidup. Sebagai contoh, di Jogja ada brand fesyen lokal cukup besar bernama Urban Sunnah. Brand ini mengkhususkan produknya untuk kebutuhan seseorang yang ingin mengenakan niqab cadar atau celana dari namanya, Urban Sunnah memadukan pakaian muslim yang serba tertutup dengan kebutuhan fesyen kehidupan urban kontemporer yang sarat unsur desain dan potongan yang tetap fashionable. Urban Sunnah tidak hanya memproduksi pakaian, tetapi juga aksesoris mulai dari sarung gawai, tas jinjing, sampai pouch berhias desain ikon perempuan ber-niqab yang minimalis dengan perpaduan warna-warna yang dilakukan Urban Sunnah tidak bisa kita nilai sebagai upaya mempromosikan Islam radikal semata. Di situ ada unsur bisnis, ada kreativitas fesyen yang cair dan mampu menerjemahkan ulang doktrin agama sesuai kebutuhan pasar gaya hidup urban. Secara tidak langsung popularitas Urban Sunnah di kalangan muslim menengah perkotaan adalah strategi yang bagus untuk mempopulerkan fesyen alternatif seorang muslim serta melawan stigma terhadap cadar dan celana Urban Sunnah, baru-baru ini desainer asal Indonesia yang berkarya di Jerman, Don Eretino mengeluarkan karya fesyen terbarunya berjudul Halal. Karya Aretino memang bukan untuk konsumsi industri. Gaya karya fesyennya yang memadukan konsep seni lukis dan dan fesyen sangat avant-garde. Ia membuat corak dan pola dalam kain yang mengambil inspirasi dari halaman pertama Alquran dan seluruh ornamen yang menyertai dalam teks tersebut. Karya Aretino secara spesifik hendak merespons pengalamannya sendiri sebagai seorang muslim queer dari Indonesia. Pakaian besutan Aretino mengekspos bagian tubuh yang selama ini "diharamkan" dalam karya fesyen. Identitas queer yang distigma bertentangan dengan doktrin ideologis agama, lewat Halal dipadukan dan batas kaku ideologisnya dibuat mencair dan terlampaui. Aretino menegaskan dalam sebuah wawancara dengan "Al-Quran ditulis sedemikian puitis dan saya pikir orang membuat kesalahan dengan mencoba menafsirkannya secara harfiah. Kamu harus membuat definisi sendiri untuk dirimu."Contoh Urban Sunnah, dan karya Halal Don Aretino adalah bukti bahwa penilaian fesyen tidaklah hitam-putih dengan pandangan ideologis atau sikap politik. Ada kebutuhan industri gaya hidup. Ada kebutuhan mengutarakan sikap politik. Ada kreativitas manusia dalam berpakaian yang kadang semua itu lebih rumit daripada sekadar penilaian politis yang serampangan atas fesyen tidak pernah salah, begitu pun memakai celana cingkrang juga tidak boleh disalahkan. Tetapi seorang kandidat doktor religion studies bisa salah. Jika kita mau sedikit saja keluar dari tempurung prasangka ideologis-politis, geografis, budaya, dan sosial yang membuat kita nyaman, maka stigmatisasi celana cingkrang yang hanya berdasar perbedaan ideologi dan pilihan politik seharusnya tidak pernah yang bisa kita lakukan di tengah berbagai gelombang perubahan politik, tren fesyen, dan industri gaya hidup sekaligus kehendak untuk memeluk ideologi yang saling bercampur, membaur, dan cair? Bukankah seharusnya kita tidak mengulangi kejahatan tuan-tuan kolonial dengan berkata "sarung simbol manusia kelas dua" dengan mengubahnya menjadi "celana cingkrang simbol pemeluk Islam radikal"? Kini setiap orang harus menemukan definisi ideologis untuk dirinya sendiri, sebagaimana kata Aretino. Saatnya merayakan fesyen, mengekspresikan diri, dan menemukan caramu sendiri memaknai ideologimu. Danang tinggal di Yogyakarta, sedang melakukan penelitian tentang politik fesyen di Indonesia mmu/mmu
Inilah pembahasan selengkapnya tentang cara menyiasati gamis cingkrang dan sejumlah artikel lain dengan topik yang masaih berkaitan dengan cara menyiasati gamis Anda masih membutuhkan informasi lain yang lebih detail tentang cara menyiasati gamis cingkrang, Anda boleh ajukan pertanyaan langsung kepada tim cara-cara untuk mengatasinya. Berikut ini adalah sejumlah trik untuk menyiasati agar postur tubuh terlihat lebih tinggi. 1. Flared Jeans Siapa sih yang tidak mengenal jeans? Celana berbahan denim ini… – Sebagai Orang Asia pada umumnya, tentu sangat wajar jika memiliki postur tubuh yang kurang tinggi. Nah, untuk itulah perlu menyiasati postur yang pendek agar tetap terlihat cantik, Anda……untuk memberikan kesan leher panjang serta menyamarkan bentuk pipi chubby. Jika ingin menyiasati pipi chubby dan wajah bulat, maka sebaiknya hindarilah kerah yang terlalu tinggi. 5. Tentukan motif yang tepat……yang memiliki noda dan jerawat. Poni sebenarnya berfungsi untuk menutupi atau menyiasati kekurangan pada wajah. Poni sendiri digemari karena merupakan bagian rambut yang paling mudah untuk ditata dan dirapihkan. Poni…Topik Menarik Lainnyanutrisari dipagi hari, cara memperbaiki penjepit rambut, teh telur bisa minum ibu menyusui, jilat susu cewek jepang, model ramut pendek, bokepanaka anak, Erek penggoda, arti foto memunggungi, cara memanjangkan jari kaki, cara merekatkan plastik dengan setrika, cara mempertebal sidik jari, parfum pabrik untuk baju bekas, nutrisari hangat berbahaya, cara membuat kutek dari sabun, pola celana cutbray
Inilah pembahasan selengkapnya tentang cara mengatasi gamis yang cingkrang dan sejumlah artikel lain dengan topik yang masaih berkaitan dengan cara mengatasi gamis yang Anda masih membutuhkan informasi lain yang lebih detail tentang cara mengatasi gamis yang cingkrang, Anda boleh ajukan pertanyaan langsung kepada tim kesempuranaan dalam penamilan Anda. Berikut ini adalah beberapa tips atau cara untuk mengatasi bau mulut secara alami yang bisa Anda lakukan Rutin Menggosok Gigi Tips yang pertama untuk mengatasi……pada bibir secara merata. 5. Air Putih Salah satu penyebab bibir kering dan pecah-pecah yaitu kurangnya kadar cairan di dalam tubuh. Untuk itu, cara mengatasinya tentu dengan mengatasi penyebab masalah,……makanan yang berbahan dasar gandum mampu mengatasi iritasi pada kulit. Havermut ini mampu bekerja dengan sangat baik untuk mengatasi iritasi kulit yang disebabkan karena tanaman beracun atau cacar air. Mandi……untuk mengatasinya, dari mulai menggunakan produk shampoo sampai melakukan perawatan khusus dengan harga yang cukup mahal. Sebenarnya untuk mengatasi masalah rambut kering ini bukanlah perkara yang sulit. Bahkan Anda tidak……Bahkan terkadang beberapa jenis obat yang kamu konsumsi untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi juga menjadi penyebab utama adanya gangguan sembelit. Lalu bagaimana cara mengatasi konstipasi saat haid? Mari kita……mengkonsumsi makanan terlalu cepat, makan berlebihan, atau mengkonsumsi makanan yang terlalu panas ataukah terlalu dingin. Tentu saja ada banyak obat yang efektif untuk mengatasi cegukan dan beberapa cara yang berbeda……3. Masker rambut Masker rambut adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah rambut kusam dan berkembang. Masker rambut yang diperlukan untuk mengatasi masalah rambut seperti ini……sangat mudah dan simpel. Minyak Zaitun untuk Mengatasi Jerawat Berikut tips pemakaian minyak zaitun untuk mengatasi jerawat pada wajah Pastikan jari tangan anda telah bersih, sebaiknya cuci tangan sebelumnya. Bersihkan……tenggorokan terinfeksi oleh bakteri jahat sehingga menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi, peradangan, suara serak, batuk disertai flu, gatal dan terasa sakit ketika anda menelan makanan bahkan saat minum. Bagaimana cara mengatasi…Topik Menarik Lainnyanutrisari dipagi hari, cara memperbaiki penjepit rambut, teh telur bisa minum ibu menyusui, jilat susu cewek jepang, model ramut pendek, bokepanaka anak, Erek penggoda, arti foto memunggungi, cara memanjangkan jari kaki, cara merekatkan plastik dengan setrika, cara mempertebal sidik jari, parfum pabrik untuk baju bekas, nutrisari hangat berbahaya, cara membuat kutek dari sabun, pola celana cutbray
Ela está posando assim em uma tentativa desesperada de manter o nariz longe das axilas. Uau, isso é um cheiro! Foto de David Hofmann no Unsplash A pandemia está começando a parecer mais controlada. Temos vacina contra COVID-19 - e as taxas de vacinação estão em alta. As máscaras ainda podem ser necessárias, mas muitos locais internos estão começando a abrir novamente shoppings, restaurantes e academia. É hora de voltar à rotina de exercícios. É hora de me forçar a voltar à academia algumas vezes por semana, para pegar objetos pesados apenas para colocá-los de volta no chão com cuidado. É hora de voltar a vestir aquelas roupas de ginástica ajustadas à forma da era das máquinas. E uau, eles cheiram mal! Por que as roupas de ginástica cheiram tão mal? É uma pena também, porque algumas daquelas camisas sintéticas justas são ótimas para malhar. Eles se esticam e se movem suavemente, não ficam soltos como algodão e tornam mais fácil para mim mentir para mim mesma que "ainda estou em boa forma" depois de passar o último ano abrigada em casa e enchendo meu rosto de batatas de várias formas . Acontece que o segredo desse fedor não é o seu mau cheiro ou o próprio material. Como tantas coisas na vida, tudo se resume às bactérias. Se você construir o ambiente certo, eles virão As bactérias são fascinantes porque estão por toda parte, prosperando em uma coexistência difícil. Eles são criaturas simples, e uma espécie individual de bactéria geralmente se concentra em um único nicho para ocupar - uma única fonte de alimento, que engolem melhor do que qualquer outro competidor. Isso significa que, em um ambiente com um monte de moléculas de alimento em potencial, você verá muitas bactérias vivendo em algo que podemos chamar vagamente de harmonia. Cada espécie se alimenta de ingredientes específicos. Às vezes, uma bactéria consome os resíduos produzidos por outra. Coloque todas essas bactérias juntas em um ambiente e obteremos uma coleção de diferentes espécies que chamamos de microbioma. Temos microbiomas em todos os lugares. O mais famoso é o microbioma intestinal a bactéria que vive em seu trato digestivo. Mas também temos um microbioma em nossa boca, em várias superfícies de nossas casas e em nossa pele. Até o microbioma de nossa pele varia de acordo com a região. Você encontrará bactérias diferentes em seu rosto seco e exposto do que em suas axilas úmidas e fechadas. E essas bactérias nas axilas, banqueteando-se com o suor, também migrarão para as roupas que vestimos. É aqui que as coisas ficam complicadas. Os pesquisadores examinaram as bactérias em nossas axilas e camisas, tentando isolar as responsáveis pelo odor . Acontece que a resposta é diferente, dependendo de para onde você olha Em nossa pele, em nossas axilas, bactérias do gênero Corynebacterium são responsáveis por grande parte de nosso odor. Nas roupas de algodão, o Staphylococcus floresceu, banqueteando-se com o suor que ficava nas roupas. Em roupas de poliéster como muitas de nossas roupas de ginástica, por outro lado, o gênero dominante causador de odores era Micrococcus. Por que a Micrococcus adora pendurar nossas roupas de poliéster, mas não as de algodão? Ainda não é totalmente compreendido, mas existem algumas teorias As fibras de poliéster são menos absorventes, o que significa que mais suor fica na superfície do tecido em vez de encharcar. Isso poderia torná-lo mais disponível como fonte de alimento para a Micrococcus. As fibras de poliéster prendem mais ar, criando um ambiente mais aeróbico. Isso poderia ser mais favorável ao crescimento de Micrococcus . Nesse ambiente favorável, Micrococcus pode secretar um sinal para outros membros de seu gênero, incentivando-os a crescer e se multiplicar também. Mas por que esses odores não parecem ir embora, mesmo quando lavamos essas roupas? E o que podemos fazer sobre isso? Se você os expulsar, eles continuarão voltando Aqui está uma das lições mais frustrantes que aprendi ao fazer meu doutorado em estudar o microbioma as bactérias estão por toda parte. Você não pode manter nenhuma superfície limpa de bactérias por um período significativo de tempo, a menos que a sele completamente. As bactérias encontrarão uma maneira de chegar a qualquer lugar em que possam sobreviver e crescerão. É por isso que odeio a ideia de higienizar seu telefone, ou sua esponja, ou seu banheiro . Você não está fazendo nada permanente! Assim que você pousar o telefone ou deslizar sobre ele, ele estará cheio de bactérias novamente. Você precisa higienizar seu telefone? É tudo uma questão de meio ambiente. Você pode matar todas as bactérias em seu telefone, mas ainda é uma superfície coberta com saborosas oleosidade da pele. Você não se livrou das condições que encorajaram o crescimento de bactérias lá. E adivinha? O mesmo se aplica ao seu equipamento de ginástica. Sim, você pode limpar suas roupas de ginástica. Você pode passá-los por uma lavadora / secadora na configuração mais quente, pode mergulhá-los em alvejante, pode atingi-los com luz ultravioleta e pode usar qualquer número de métodos para matar todas as bactérias presentes nas roupas. Mas você os tira da máquina de lavar. Eles ainda têm vestígios de suor. Eles vão pegar as mesmas bactérias fedorentas, crescendo novamente, assim que você tirar os olhos deles. Na verdade, a bactéria pode até estar vivendo em sua máquina de lavar e secar, apenas esperando para atacar as roupas. Assim que esfriam, ficam novamente cheios de bactérias. Para combater isso, algumas empresas estão começando a introduzir compostos antimicrobianos diretamente nas roupas. Empresas como Patagonia, Lululemon, Wool & Prince e outras estão adicionando partículas de prata, Triclosan, Triclocarban e outros compostos antimicrobianos diretamente aos tecidos. Como me sinto sobre isso? Decididamente misturado. Por um lado, a introdução desses compostos fará o trabalho de matar as bactérias na fonte, antes que elas possam se reproduzir e produzir odores. Então eles funcionam. Mas, por outro lado, você está introduzindo uma pressão seletiva, por um motivo trivial. Isso pode levar à resistência antimicrobiana desses insetos e, se você lavar essas roupas talvez derramar um pouco de molho marinara do seu sanduíche de almôndega, estará aplicando antibióticos no meio ambiente. Isso tem alguns resultados extremamente negativos. Algumas evidências também sugerem que as partículas de prata não são tão eficazes em matar bactérias no mundo real como são no laboratório. Você pode conseguir uma camisa com nanopartículas de prata para estancar os odores, mas ainda pode acabar fedendo. No final, você pode simplesmente tentar ser mais proativo com a limpeza Não deixe as roupas de ginástica apodrecerem, especialmente em uma bolsa de ginástica adivinhe o que estará cheio de bactérias que alegremente voltam para roupas limpas?. Lave-os imediatamente após o exercício. Lave-os no ciclo mais quente que puder sem danificar o tecido. Considere adicionar bicarbonato de sódio à lavadora e vinagre no ciclo de enxágue. Molhe as roupas para ajudar a retirar mais sujeira e suor. Considere um detergente que mata bactérias - embora tenha em mente que isso é apenas uma solução temporária. Como observado acima, as bactérias simplesmente voltarão se o ambiente ainda for favorável. Para uma solução, você pode seguir o caminho da alta tecnologia, olhando para tecidos com compostos antimicrobianos infundidos apenas não os lave!, Ou você pode seguir o caminho da diligência e limpar imediatamente após o exercício, para tirar muito do a comida com que essas bactérias se banqueteiam. Ou, se você correr rápido o suficiente, pode ter certeza de que foi embora antes que os transeuntes possam sentir seu cheiro. Continue correndo ... “Não pode me cheirar, já passei por você! Não consigo ouvir suas fungadas! " Foto de Cameron Venti no Unsplash
cara mengatasi gamis yang cingkrang