RosmaidaSinaga dalam Masa Kuasa Belanda di Papua 1898-1962 (2013: 35) menyebut, pada abad ke-16 pulau-pulau di Raja Ampat menjadi rebutan kesultanan-kesultanan besar Maluku. Ketika Sultan Ternate melebarkan hegemoni ke Sulawesi, Sultan Tidore telah punya pengaruh di Seram Timur dan pulau-pulau di antara Halmahera dan Nieuw Guinea sebelah barat
Ketikaia sedang sibuk mencari batu tajam, tiba-tiba muncul seekor buaya besar di depannya. Towjatuwa kaget bukan kepalang. Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya itu semakin mendekati Towjatuwa dengan tubuh yang terlihat aneh tidak seperti buaya lainnya. Di punggung buaya itu tumbuh bulu - bulu burung kaswari.
Sejarahpekabaran Injil di Irian Jaya menunjukan suatu hasil kerja keras pendeta Groessner dan Heldring di jerman, yang giat mengirimkan penginjilnya ke daerah tropis termasuk Irian Jaya yang sangat membutuhkan uluran tangan mereka. Irian Jaya ketika itu dinamakan "Wilayah Iblis",hal ini menunjukan bahwa Irian belum terjamah oleh Inji.
IrianJaya atau Papua tak hanya kaya dengan sumber daya alam, tapi juga produk budaya. Salah satunya cerita rakyat Caadara dari Irian Jaya yang inspiratif. Jika belum familier dengan dongengnya, kamu bisa menyimaknya dalam artikel ini, yuk! Cerita rakyat Caadara dari Irian Jaya barangkali tidak sepopuler dongeng Burung Cenderawasih.
Demikianinformasi dari burung terbesar di Irian Jaya. Yaitu mulai dari Kasuari, Cendrawasih, Maleo Waigeo, Nuri Kepala Hitam, Elang Laut Dada Putih, Elang Ular Bido, hingga Elang Brotok. Terimakasih dan semoga bermanfaat. Burung #Burung Cendrawasih #Burung Elang Laut Dada Putih #Burung Maleo Waigeo #Burung Nuri Kepala Hitam
PapuaBarat (disingkat Pabar atau PB; dahulu Irian Jaya Barat) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua.Wilayah Papua Barat mencakup Semenanjung Domberai, Bomberai, Wandamen, serta Kepulauan Raja Ampat.Ibukota provinsi ini terletak di Manokwari dengan kota terbesarnya di Sorong.Provinsi ini dimekarkan dari Provinsi Papua melalui Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999.
5OJubg. Birds of the Bintuni Bay Region, Irian jayaBirds of the Bintuni Bay Region, Irian jayaAlthough the birds of New Guinea are relatively well documented , there are few detailed regional studies, especially from Irian Jaya. Bintuni Bay is a large sheltered bay in the western part of Irian Jaya, situated between 133° 13'-134°02'E and 2°02'-2°30'S . The bay is bordered by extensive brackish and freshwater swamplands, including 450,000 ha of mangrove forests, representing c. 10% of Indonesia's total mangrove area . It is widely regarded as one of the best developed, most extensive and least disturbed mangrove areas in Indonesia, and indeed in Asia generally.
– Masih belum tau bentuk fisik dari burung murai papua atau irian jaya? Silahkan baca uraian berikut ini. Burung murai papua atau irian jaya dikenal memiliki suara kicau yang merdu dan keindahan bulu hitam yang sangat khas. Selain itu burung ini juga dikenal memiliki bentuk ekor yang melebar pada ujungnya sehingga terlihat seperti ada pemberat pada ujung ekornya. “Black racket tailed treepies” atau murai irian jaya termasuk dalam kategori burung langka atau mungkin sekarang sudah masuk dalam zone hampir punah. Karena itulah burung ini sangat sulit untuk ditemukan dipasaran. Suara Burung Murai Papua Gacor Ciri Ciri Burung Murai Irian Jaya Bagi yang belum tau seperti apa bentuk dari burung murai papua irian jaya, sebaiknya baca penjelasan berikut ini. Bulu tubuhnya berwarna hitam dengan ujungnya warna hijau berminyak. Ekornya memanjang dan meluas dan pada ujungnya berwarna hitam kehijauan. Pada bagian dahi, paruh dan kakinya berwarna hitam pekat. Matanya berwarna gelap pirus biru atau kebiru-biruan. Sayapnya berwarna hitam dan ujungnya kehijauan. √ Ciri Fisik Murai Air Mancur Jenis Murai Papua Bila dilihat dari corak warnanya burung ini hanya memiliki 1 jenis saja yaitu Murai Papua / Murai Irian Jaya / Tangkar Centrong √ Burung Murai Batu Ekor Panjang Gambar Burung Murai Irian Jaya / Papua Burung Murai Irian Jaya Burung Murai Batu Borneo Burung Murai Air Burung Murai Batu Lampung Burung Murai Batu Nias Burung Murai Batu Bordan √ Gambar Burung Murai Medan Super Cara Merawat Burung Murai Papua Bagi kalian yang berminat untuk memilihara burung tangkar centong atau murai papua sebaiknya simak tips berikut ini. Pertama rajinlah membersihkan kandang dari sisa makanan dan kotoran. Gantilah tempat pakan atau minum burung agar terhindar dari jamur dan lumut. Berikan pakan dan minum yang berkualitas serta perhatikan komposisinya. Rajinlah memandikan burung dan menjemurnya, setidaknya 2 kali sehari. √ Cara Merawat Burung Murai Mabung Tidak Tuntas Harga Murai Papua Terbaru Jenis Burung Murai Batu Anakan Dewasa Harga Murai Papua Jantan Rp Rp Harga Murai Papua Betina Rp Rp Harga Murai Irian Jaya Jantan Rp Rp Harga Murai Irian Jaya Betina Rp Rp Harga Tangkar Centrong Jantan Rp Rp Harga Tangkar Centrong Betina Rp Rp √ Harga Jual Burung Murai Jambi Orang Juga Bertanyamurai papuamurai irianharga murai papuaharga murai irianburung murai papuaharga burung murai irianburung murai irianharga burung murai papua Suara Burung Murai Papua GacorCiri Ciri Burung Murai Irian JayaJenis Murai PapuaGambar Burung Murai Irian Jaya / PapuaCara Merawat Burung Murai PapuaHarga Murai Papua Terbaru Hidup tak pernah lepas dari masalah, karena masalah menjadikanmu pribadi yang lebih kuat dan dewasa "Itu Kata Kata Mutiara Penyejuk Hatiku Disaat Galau Melanda".
Berbicara tentang Papua memang tidak ada habisnya ya. Wilayah Indonesia bagian timur ini memiliki keindahan alam dan keunikan budaya yang menarik untuk dieksplor. Ternyata tidak hanya Kepulauan Raja Ampat yang dijuluki sebagai surga di Papua, terdapat pula burung yang dijuluki burung surga lho! Ya, Burung Cendrawasih. Cendrawasih merupakan burung langka sang penghuni Pulau Irian Jaya dan sekitarnya yang dikenal sebagai “Bird of Paradise” karena keindahan bulunya bak bidadari yang turun dari surga. Yuk mengenal lebih jauh tentang Burung Cendrawasih melalui artikel di bawah ini! 1. Sekilas Tentang Cendrawasih Burung Cendrawasih merupakan sekumpulan burung yang termasuk ke dalam anggota dari Famili Paradisaedae dan Ordo Passeriformes yang dapat ditemukan di Papua, pulau-pulau di Selat Torres, Papua Nugini sampai Australia bagian timur. Famili Paradisaeidae dikenal karena pada burung jantan memiliki bulu yang memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap, atau kepala. Burung surga ini terdiri dari beberapa genus dan spesies yaitu 14 genus dan 43 spesies yang tersebar di Sebagian Maluku, Pulau Papua, dan Australia. Menariknya, sebanyak 30 spesies ditemukan di Indonesia dan 28 spesies Burung Cendrawasih berasal dari Irian Jaya atau Papua. Di Kepulauan Maluku dan Halmahera terdapat 2 spesies burung indah ini. Masyarakat Papua percaya bahwa Cendrawasih merupakan titisan dari surga. Hal tersebut wajar karena keanggunan burung ini dan keindahan bulunya membuat siapa saja terkesima. Secara etimologi, kata Cendrawasih berasal dari kata “cendra” yang berarti dewa-dewi bulan dan “wasih” yang berarti utusan. Kecantikan Burung Cendrawasih membuatnya dijuluki sebagai “bird of paradise” yang terkenal dikalangan bangsawan Eropa pada tahun 1522. Burung yang menjadi maskot Papua ini tercatat pernah menjadi komoditas perdagangan pada akhir abad 19 sampai awal abad 20 yang diambil bulunya sebagai hiasan topi-topi wanita di Eropa. Di suku-suku pedalaman Papua bulu Burung Cendrawasih sering digunakan sebagai hiasan kepala dalam ritual penyambutan tamu, ritual adat, atau pun ritual pernikahan. Namun, saat ini karena populasi Burung Cendrawasih menurun dan merupakan satwa dilindungi, di beberapa tempat sudah dikembangkan bulu imitasi untuk mengganti bulu Burung Cendrawasih tersebut. Burung Cendrawasih yang terkenal adalah dari genus Paradisaea yaitu jenis Cendrawasih kuning besar Paradisaea apoda. Dahulu, spesies ini diperdagangkan oleh masyarakat pribumi kepada bangsa penjajah dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal tersebut merupakan asal muasal jenis tersebut diberi nama “apoda” yang berarti tanpa kaki. 2. Taksonomi dan Spesies Burung Cendrawasih merupakan sekumpulan burung yang termasuk ke dalam Famili Paradisaeidae yang memiliki 14 genus dan 43 spesies. Berikut merupakan taksonomi dari Burung Cendrawasih Kerajaan Animalia Filum Chordata Kelas Aves Ordo Passeriformes Famili Paradisaeidae Genus Astrapia, Cicinnnurus, Drepanornis, Epimachus, Lophorina, Lycocorax, Paradisaea, Manucodia, Paradigalla, Paradisaea, Parotia, Pteridophora, Semioptera, Seleucidis Berikut beberapa nama latin dan nama lokal spesies Cendrawasih yang dapat ditemukan di Indonesia Astrapia nigra Cendrawasih Astrapia Arfak; endemik Papua, Indonesia. Cicinnurus respublica Cendrawasih Botak; endemik pulau Waigeo, Raja Ampat. Cicinnurus regius Cendrawasih Raja; Papua dan pulau sekitar. Cicinnurus magnificus Cendrawasih Belah Rotan; Papua Indonesia dan Papua Nugini. Drepanornis bruijnii Cendrawasih Pale-billed Sicklebill; Indonesia dan Papua Nugini. Epimachus fastuosus Cendrawasih Paruh-sabit Kurikuri; Papua. Epimachus albertisi Cendrawasih Paruh Sabit Hitam; Papua. Lophorina magnifica Cendrawasih Toowa Cemerlang; Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Lophorina superba Cendrawasih Kerah; Papua. Lycocorax pyrrhopterus Cendrawasih Gagak; endemik Manucodia ater Manukodia Mengkilap; Indonesia dan Papua Nugini. Manucodia comrii Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung Paradigalla carunculata Cendrawasih Paradigala Ekor-panjang; Papua. Paradisaea minor Cendrawasih Kuning Kecil; Papua Indonesia dan Papua Nugini. Paradisaea apoda Cendrawasih Kuning Besar; Papua Indonesia dan Papua Nugini. Paradisaea raggiana Cendrawasih Raggiana; Papua Indonesia dan Papua Nugini. Paradisaea rubra Cendrawasih Merah; endemik pulau Waigeo, Indonesia. Parotia sefilata Cendrawasih Parotia Arfak; endemik Papua, Indonesia. Pteridophora alberti Cendrawasih Panji; Papua. Semioptera wallacii Bidadari Halmahera; endemik Maluku. Seleucidis melanoleuca Cendrawasih Mati Kawat; Papua. [read more] 3. Ciri-ciri dan Morfologi Burung Cendrawasih Burung Cendrawasih memiliki ciri-ciri khas yakni memiliki bulu yang indah khususnya pada burung berjenis kelamin jantan. Umumnya warna bulu burung ini berwarna cerah dengan kombinasi warna hitam, biru, kuning, kemerahan, cokelat, putih, ungu, dan hijau. Ukuran tubuh burung surga ini pun beragam mulai dari ukuran 15 cm hingga 110 cm dengan kisaran berat mulai 50 gram sampai 430 gram tergantung dari jenisnya. Sebagai contoh jenis Cendrawasih Raja Cicinnurus regius memiliki ukuran tubuh 15 cm dengan berat 50 gram. Cendrawasih dengan ukuran terbesar ialah Cendrawasih Paruh Sabit Hitam Cicinnurus regius yang dapat mencapai 110 cm, sedangkan yang terberat adalah Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung Manucodia comrii dengan berat mencapai 430 gram. Secara umum, morfologi kaki Burung Cendrawasih merupakan tipe petengger dengan ciri jari kaki panjang dan telapak kakinya datar yang memudahkan pada saat bertengger di ranting-ranting pohon. Tipe paruh dari burung indah ini adalah tipe pemakan biji-bijan yang bercirikan paruh yang tebal dan runcing untuk memecahkan biji. 4. Habitat Burung Cendrawasih Habitat Burung Cendrawasih pada umumnya menempati hutan-hutan yang lebat di daerah dataran rendah sampai pegunungan di Indonesia bagian timur terutama di pulau-pulau Selat Tores, Papua New Guinea, dan Australia Timur. Cendrawasih secara umum hidup di hutan hujan tropis di beberapa tempat di Indonesia bagian timur. Menurut Setio et al. 1998 dan Latupapua 2006 habitat yang disukai Burung Cendrawasih adalah tegakan tinggi dengan percabangan yang relatif tidak rapat dan terdapat beberapa jenis tumbuhan merambat di sekitar pohon untuk arena bermain. Beberapa jenis pohon yang sering dijadikan tempat hidup Cendrawasih adalah pohon beringin Ficus benjamina, Instia sp., Palaquium sp., Myristica sp., Pandaus sp., dan Hapololobus sp. Di habitat aslinya, pohon bukan hanya digunakan untuk bertengger dan tempat berlindung, namun juga digunakan sebagai tempat berkembang biak dan menjadi sumber pakan bagi Cendrawasih. Menurut Latupapua 2006 jenis Cendrawasih Kuning Kecil Paradisaea minor melakukan perkembangbiakan di salah satu jenis pohon yaitu pohon beringin. Secara umum makanan burung indah ini berupa biji-bijian, buah berry, serangga, dan ulat. Burung Cendrawasih menyukai hutan primer sehingga ketika habitatnya sudah tidak sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, burung langka ini akan berpindah ke tempat lain yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya baik dari segi tempat tinggal maupun makanannya Reed 1999. Ketergantungannya terhadap pohon menyebabkan burung indah ini sangat rentan mengalami gangguan karena sampai saat ini aktivitas pembukaan hutan masih terus dilakukan. 5. Sebaran dan Populasi Sebaran Burung Cendrawasih berbeda-beda tergantung dari spesiesnya. Wilayah sebarannya terbatas hanya ada di daerah Indonesia timur terutama di pulau-pulau di Selat Torres, Papua, Papua Nugini dan juga Australia Timur. Contohnya Cendrawasih Kuning Kecil Paradisaea minor dapat ditemukan di wilayah Papua hampir menyebar merata dari bagian barat dekat kepala burung Waigeo, Salawati, Batanta, Kofiau, Misool, Gagi, dan Gebe, kepulauan di Teluk Cendrawasih Numfor, Biak, Yapen, dan Meosnum dan Kepulauan Aru sampai bagian barat daya Papua. Hampir berdekatan dengan saudaranya, Cendrawasih Kuning Besar Paradisaea apoda tersebar di dataran rendah dan bukit di Pulau Irian bagian barat daya dan Kepulauan Aru. Pada tahun 1909 – 1912 spesies ini pernah diintroduksi di Pulau Tobago Kecil di Karibia oleh William Ingram untuk menyelamatkan burung ini dari kepunahan akibat bulunya. Namun, hal tersebut hanya sampai tahun 1958 dan saat ini sudah punah. Terdapat pula Burung Cendrawasih yang merupakan burung endemik yang hanya ditemukan di Kepulauan Maluku dan Pulau Seram yaitu Cendrawasih Gagak Lycocorax pyrrhopterus dan Bidadari Halmahera Semioptera wallacii. Bidadari Halmahera Semioptera wallacii biasanya ditemukan di Taman Nasional Ake Tajawe. Cendrawasih Gagak Lycocorax pyrrhopterus hanya ditemukan di hutan dataran rendah Kepulauan Maluku Utara. Berdasarkan Buku Panduan Lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea, Cendrawasih Gagak terbagi ke dalam tiga subsepesies yaitu Lycocorax pyrrhopterus pyrrhopterus yang berada di Halmahera, Bacan, dan Kasiruta; Lycocorax pyrrhopterus morotensis yang ditemukan di Rau dan Morotau; serta Lycocorax pyrrhopterus obiensis yang berada di Obi dan Bisa. 6. Perilaku Burung Cendrawasih Beberapa spesies Burung Cendrawasih biasanya ditemukan secara soliter ataupun kelompok kecil yang akan berkumpul ketika musim kawin. Misalnya pada Cendrawasih Kuning Kecil yang sering dijumpai pada kelompok kecil atau lek Setio et al. 1998. Kelompok kecil tersebut biasanya dapat ditemukan lebih dari dua, baik sepasang jantan dan betina maupun berjenis kelamin yang sama. Perilaku kawin Burung Cendrawasih sangat menarik, di mana sang jantan akan melakukan tarian untuk memikat sang betina. Tariannya membuat sang jantan yang memiliki bulu yang berwarna cerah terlihat anggun dan spektakuler. Sebelum melakukan tarian dalam ritual kawin, sang jantan akan membersihkan paruh dan lingkungan di sekitar sarangnya yang menjadi panggung tariannya. Selain memikat dengan atraksi yang unik, sang jantan juga memiliki perilaku bersuara dengan mengeluarkan kicauan yang indah saat musim kawin tiba. Cendrawasih termasuk jenis dimorfik seksual yang bersifat poligami. Jumlah terlur dari Burung Cendrawasih kurang pasti. Pada jenis Cendrawasih berukuran besar biasanya menghasilkan satu telur, sedangkan pada jenis Cendrawasih berukuran kecil dapat menghasilkan 2 – 3 telur. Cendrawasih merupakan burung yang sangat aktif. Cendrawasih kecil akan banyak bergerak dan melakukan aktivitasnya setelah matahari terbit, namun aktivitasnya akan menurun ketika cuaca panas dan menjelang sore. Aktivitas burung ini dilakukan di daerah percabangan rendah hingga percabangan miring, diiringi dengan tarian merenangkan sayap. Cendrawasih jantan memiliki perilaku alami yaitu aktif bersuara pada sore menjelang matahari terbenam. 7. Status Kelangkaan Keindahan dan keanggunan Burung Cendrawasih membuat burung ini banyak dicari. Perdagangan liar dan perburuan Cendrawasih di habitat aslinya masih marak terjadi sehingga burung satu ini menjadi langka. Tak sampai di situ, penyebab kelangkaan juga ditengarai oleh masifnya pembukaan kawasan hutan di Papua untuk pertambangan, perkebunan, pemukiman atau infrastruktur. Jenis-jenis Burung Cendrawasih termasuk ke dalam kategori kelangkaan spesies yang berbeda menurut tiap jenisnya. Berikut status konservasi dari beberapa jenis cendrawasih menurut International Union For The Conservation of Nature IUCN Paradisaea apoda Cendrawasih Kuning Besar; Least Concern Paradisaea minor Cendrawasih Kuning Kecil; Least Concern Paradisaea rubra Cendrawasih Merah; Near Threatened Lycocorax pyrrhopterus Cendrawasih Gagak; Least Concern Semioptera wallacii Bidadari Halmahera; Least Concern Cicinnurus magnificus Cendrawasih Belah Rotan; Least Concern Pteridophora alberti Cendrawasih Panji; Least Concern Astrapia nigra Cendrawasih Astrapia Arfak; Least Concern Lophorina superba Cendrawasih Kerah; Least Concern Paradigalla carunculata Cendrawasih Paradigala Ekor-panjang; Near Threatened Cicinnurus respublica Cendrawasih Botak; Near Threatened Epimachus albertisi Cendrawasih Paruh Sabit Hitam; Least Concern Parotia sefilata Cendrawasih Parotia Arfak; Least Concern Manucodia comrii Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung; Least Concern Berdasarkan status konservasi IUCN beberapa spesies Burung Cendrawasih kebanyakan masuk ke dalam kategori Least Concern LC; Berisiko Rendah yang berarti spesies-spesies tersebut telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Spesies Burung Cendrawasih Merah Paradisaea rubra, Cendrawasih Paradigala Ekor-panjang Paradigalla carunculata, dan Cendrawasih Botak Cicinnurus respublica masuk ke dalam kategori Near Threatened NT; Hampir Terancam yang berarti mungkin spesies ini berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam punah, meskipun tidak masuk ke dalam kategori terancam. 8. Upaya Konservasi Burung Cendrawasih Kebanyakan dari spesies Cendrawasih berstatus konservasi berisiko rendah terhadap kepunahan menurut IUCN. Kendati demikian, maraknya perburuan dan perdagangan serta rusaknya habitat akibat pembukaan hutan membuat satwa ini lambat laun akan terancam punah di masa yang akan datang. Agar hal tersebut tidak terjadi, diperlukan upaya konservasi baik secara eksitu maupun insitu untuk menjaga satwa unik ini. Burung Cendrawasih dikategorikan perlakuan perlindungan dari eksploitasi perdagangan termasuk Apendix II menurut Convention On International Trade In Endangered Species CITES. Hal tersebut berarti memang Cendrawasih tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin akan terancam punah jika perdagangan dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pengaturan. Upaya konservasi Cendrawasih tidak akan berhasil jika tidak dipayungi oleh hukum. Secara hukum, burung cendrawasih dilindungi oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Kehutanan dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Perlindungan dan Pelestarian Burung Cendrawasih. Pemanfaatan dari bulu burung yang menjadi maskot Papua ini masih diperbolehkan yang sebatas kepentingan masyarakat lokal dalam menghiasi pakaian adatnya. Itu pun tidak secara berlebihan, untungnya masyarakat Papua memiliki kearifan lokal dan adat untuk turut menjaga kelestarian burung ini. Bahkan di beberapa daerah sudah mengganti bulu burung dengan imitasi. Saat ini upaya konservasi Cendrawasih masih belum nyata di Papua karena keterbatasan informasi dan masih kurangnya penelitian terkait burung tersebut. Keberadaan kelompok pemerhati satwa, pecinta lingkungan, dan LSM/ Non Government Organization NGo memiliki andil yang cukup besar dalam keberhasilan upaya konservasi Burung Cendrawasih. Sebagai khalifah di bumi, tentu manusia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga nilai keberadaan existence value berbagai biodiversitas yang ada di bumi. Upaya konservasi yang terus dicanangkan pemerintah beserta dukungan dari berbagai pihak akan terhambat jika sedikit saja komitmen dan konsistensinya menurun. Semoga Burung Cendrawasih tetap menjadi burung surga di dunia dan tidak menjadi dongeng anak-anak semata kelak! Referensi Latupapua L. 2006. Kelimpahan dan sebaran burung cendrawasih Paradisaea apoda di Pulau Aru Kabupaten Kepulauan Aru Propinsi Maluku. Jurnal Agroforestri. 13 40-49 Reed JM. 1999. The role of behavior in recent avian extinctions and endangerment. Conservation Biology 132 232-241. Setio PYO, Lekitoo, Ginting J. 1998. Habitat Dan Populasi Burung Cenderawasih Kuning Kecil Paradisea Minor Jobiensis Roth Serta Pengelolaannya Secara Tradisional Di Barawai, Yapen Timur. Manokawari ID Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Editor Mega Dinda Larasati [/read]
- “Barang Siapa yang bekerja di Tanah ini dengan setia, jujur, dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.” Pdt. Kijne, 1947. Dikutip dari kalimat pendeta Kijne itu seperti sudah melekat di sanubari sebagian besar masyarakat Papua. Kalimat tersebut diartikan sebagai sebuah anjuran bahwa kejujuran sangat dipentingkan dalam bekerja untuk juga Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545 Karena kalau bekerja jujur dan mampu mendengar bisikan nurani orang Papua, ia akan mendapatkan banyak hikmat. Seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang namanya melekat hingga kini di masyarakat Papua hingga saat ini. Bahkan pada masa kepemimpinannya, tak ada gejolak berarti di Bumi Cenderawasih. Baca juga Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta Ubah nama Irian jadi Papua RACHMAWATI Anak-anak Pondok Baca Brongkendik Distrik Fakfak Tengah Kabupaten Fakfak menggunakan kebaya setelah menari untuk menyambut tamu yang datang di kampungnyaGus Dur berkunjung ke Bumi Cenderawasih dua bulan setelah dilantik atau tepatnya 30 Desember 1999. Saat itu Papua masih disebut Irian Jaya. Kunjungan Gus Dur untuk melihat matahari terbit pertama milenium kedua tanggal 1 Januari 2020 pagi dari Irian Jaya. Selain itu, kedatangan Gus Dur untuk berdialog dengan berbagai elemen masyarakat di Ppaua. Dikutip dari berdasarkan keterangan seorang santri Gus Dur asal Kudus, Nuruddin Hidayat 2018, pada 30 Desember 1999 sekitar pukul waktu sempat, dialog dimulai di gedung pertemuan Gubernuran di Jayapura. Baca juga Pemimpin KKB di Kabupaten Yapen Menyerahkan Diri, Begini Tanggapan Kapolda Papua... Walaupun pertemuan dilakukan dengan cara perwakilan, banyak sekali warga yang datang karena penjagaannya tidak ketat. Lalu Gus Dur meminta mereka untuk berbicara dan berdialog dengannya. Banyak hal yang ditanggapi oleh Gus Dur. Namun yang terpenting adalah saat Gus Dur berniat menggati nama Irian Jaya menjadi Papua. Di hadapan warga yang datang, ia juga menjelaskan alasannya mengubah nama Irian menjadi Papua. Baca juga Detik-detik Noak, Pimpinan KKB Yapen, Serahkan Diri dan Nyatakan Setia NKRI Rachmawati Pulau Tubir Seram di Fakfak Papua BaratSebab pertama, menurut Gus Dur nama Irian itu jelek. Kata itu berasal dari bahasa Arab yang artinya telanjang Urryan. Dulu ketika orang-orang Arab datang ke pulau itu dan menemukan masyarakatnya masih telanjang, sehingga disebut Irian. Sebab kedua, dalam tradisi orang Jawa kalau punya anak sakit-sakitan, sang anak akan diganti namanya supaya sembuh. “Biasanya sih namanya Slamet. Tapi saya sekarang ganti Irian Jaya menjadi Papua." ujar Gus Dur menambahkan. Baca juga Pentolan KKB di Kabupaten Yapen Noak Orarei Cium Bendera Merah Putih Saya NKRI, Saya Indonesia... Perubahan nama Irian jadi Papua menjadi salah satu cara Gus Dur mengembalikan harkat martabat masyarakat Papua sebagai sesama warga bangsa Dur juga memperbolehkan pengibaran bendera Bintang Kejora sebagai identitas bendera kultural Papua. Tak hanya itu, Gus Dur juga membantu membiayai penyelenggaraan kongres rakyat Papua. Ia juga melarang pendekatan represif dan lebih mengedepankan pendekatan humanis kepada masyarakat Papua. Baca juga 74 Tahun Indonesia Merdeka, 8 Desa di Yapen Papua Akhirnya Nikmati Listrik Dulu dikenal dengan Papua Barat RACHMAWATI Tugu perjuangan di Kota Serui Kepulauan Yapen PapuaDikutip dari Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea. Papua juga sering disebut sebagai Papua Barat karena Papua bisa merujuk kepada seluruh pulau Nugini termasuk belahan timur negara tetangga, east New Guinea atau Papua Nugini. Papua Barat adalah sebutan yang lebih disukai para nasionalis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Baca juga Anak Muda Kota Serui Ciptakan Aplikasi Bajalan Surga Itu Ada di Papua Provinsi ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat. Namun sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport. Nama Irian Jaya tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21/2001 Otonomi Khusus Papua. Pada masa era kolonial Belanda, daerah ini disebut Nugini Belanda Dutch New Guinea. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli. Baca juga Apa Itu Pala Fakfak? Rempah Kaya Manfaat untuk Dijadikan Sirup RACHMAWATI Kampung nelayan di Teluk Sarawondori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu 19/8/2018.Hal yang sama juga disampaikan oleh Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Menurutnya kata Papua berasal dari bahasa Melayu Lama sebagai papuwah, yang berarti rambut keriting'. "Dalam catatan pelaut Portugis dan Spanyol abad 16, kata Papua’ merupakan sebutan untuk penduduk yang mendiami wilayah Kepulauan Raja Ampat dan bagian pesisir Kepala Burung," kata Hari Suroto dikutip dari Istilahnya sup-i-papwah’ yang berasal dari bahasa Biak. Artinya, tanah di bawah matahari terbenam’. Saat itu, penduduk Pulau Biak dapat melihat sebuah pulau besar yang terletak di sebelah barat, pulau di bawah matahari terbenam. Baca juga Keunikan Pulau Arguni, Dari Atap Rumah Beda hingga Banyak Kambing... Pulau besar yang membentang antara Papua sampai Papua Nugini ini secara geografis disebut dengan New Guinea. Bagian barat New Guinea masuk dalam wilayah Indonesia, Provinsi Papua saat ini. Sedang bagian timur adalah wilayah Papua Nugini. Nama New Guinea diberikan oleh pelaut Spanyol bernama Ynigo Ortiz de Retes pada 1545. Dia memberikan nama wilayah itu New Guinea karena orang-orang di sana mirip dengan masyarakat Afrika di Pantai Guinea Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
8. Hewan yang terkenal di Irian Jaya adalah…. Jawaban 1. Cenderawasih Burung yang sangat indah ini sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia, sehingga burung cenderawasih mempunyai julukan sebagai Bird Of Paradise. Burung ini hanya ada di timur indonesia tepatnya di Papua, ada sekitar 30 spesies cenderawasih di papua dan salah satunya merupakan Seleucidis Melanoleuca yang termasuk spesies yang dilindungi negara. Sayangnya burung cenderawasih atau yang biasa di juluki burung surga ini terancam punah akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. 2. Kanguru Pohon Mantel Emas Kanguru pohon mantel emas atau dalam nama ilmiahnya disebut Dendrolagus Pulcherrimus ialah jenis kanguru pohon yang hanya bisa di jumpai pada hutan pegunungan Papua. Binatang ini memiliki rambut-rambut halus pendek berwarna coklat. Leher, pipi serta kakinya berwarna kekuning-kuningan. Penampilan Kanguru ini hampir sama dengan kanguru pohon hias, perbedaannya hanya di warna muka, warna pundak, telinganya berwarna putih dan berukuran lebih kecil dari kanguru pohon hias. 3. Kasuari Burung kasuari memiliki satu gelambir. Hewan ini bulunya sangat lebat, dan mempunyai tinggi badan sekitar 160 cm dengan berat 55-58 kg. Burung ini tidak bersayap dan termasuk hewan pemakan buah-buahan, tapi jangan pernah bersentuhan langsung dengan burung ini, karena jika burung ini merasa terancam kakinya yang besar dan sangat berbahaya siap untuk menendang anda sampai bisa mencidirai dengan parah sehingga berakibat kematian. Kasuari hanya hidup di pulau Papua dan Papua Nugini. 4. Nuri Sayap Hitam Burung ini dalam nama ilmiah disebut Eos Cyanogenia adalah sejenis nuri yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 30cm. Burung nuri ini mempunyai bulu berwarna merah cerah, bercak ungu di sekitar area telinga, paruh berwarna merah kekuningan, serta punggung hitam dan mempunyai iris mata berwarna merah. Jenis kelamin burung jantan dan betina serupa, burung ini hanya ditemukan di habitat hutan pesisir pulau Biak dan pulau-pulau di teluk cenderawasih. Burung nuri sayap hitam sering di temukan dan bersarang di perkebunan kelapa. 5. Burung Mambruk Mambruk Victoria atau yang lebih dikenal dalam bahasa ilmiahnya dengan sebutan Goura Victoria merupakan jenis burung yang termasuk ke dalam suku burung Colombidade. Burung mambruk ini merupakan salah satu dari tiga burung dara mahkota dan merupakan spesies paling besar di antara jenis burung merpati lainnya. Populasi burung mambruk tersebar di bagian utara Pulau Papua, termasuk Pulau Yapen, Biak dan pulau-pulau kecil yang berada disekitarnya. Saat ini mambruk dipakai sebagai ikon dari daerah Manokwari.
burung besar di irian jaya